عن
أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ما نقصت صدقة من
مال, وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا, وما تواضع أحد لله إلا رفعه الله.رواه مسلم
Dari Abu Hurairah Radhiyallah ‘anhu bahwasanya Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wasallam bersabda : Shadaqah tidaklah mengurangi harta, dan
tidaklah Allah menambah sifat pemaaf kepada seorang hamba kecuali Allah akan
memuliakanya, dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ karena Allah, kecuali
Allah akan mengangkat derajatnya. HR.Muslim
Ada tiga perkara yg siapa ada pada
dirinya sebagaimana disebutkn dalam hadits diatas , maka dia akan meraih
kemuliaan yg hakiki.
1.
Sabda
Rasul Shalallahu alaihi wasallam : ما
نقصت صدقة من مال [Shadaqah
tidaklah mengurangi harta]. Yakni, bahwasanya shadaqah yg dikeluarkan oleh
seorang hamba dengan niat yg ihklash kpd Allah hakekatnya tidaklah mengurangi
hartanya sedikitpun.
Allah Azza wa Jalla berfirman
: ﴿ وما أنفقتم من شئ فهو يخلفه وهو خير الرازقين ﴾
[" Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan,
maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah maha Pemberi rezki yang sebaik-baiknya”.]QS.Saba:
39
Yakni Allah akan menggantikn apa yg
telah anda keluarkn, jangan engkau sangka apabila engkau sedekah 10 ribu dari
uang anda seratus ribu akan berkurang menjadi 90 ribu, bahkan Allah akan
menambahknnya, barakah dan keuntungan, dan memberikn rizqi kpd anda dari arah yg
anda tidak sangka-sangka.
2.
Sabda
Rasul Shalallahu alaihi wasallam : وما
زاد الله عبدا بعفو إلا عزا [dan
tidaklah Allah menambah sifat pemaaf kepada seorang hamba kecuali Allah akan
memuliakanya] yakni, memaafkan orang yg mendholimi kita, maka Allah akan
menambahkn dan mengangkat keadaan kita, akan tetapi pemaafan disini dimuqayyadkn
dengan ishlah[ yakni, apabila pemaafan kita akan mendatangkn
kebaikkan dan ihsan ] maka ini baik dimaafkan.
Namun apabila tidak akan mungkin
menjadi baik, bahkan akan menambah kerusakan dan kejelekn terhadap anda dan
selain anda maka jangan dimaafkan, ambil hak anda darinya.
3.
Sabda
Rasul Shalallah ‘alaihi wasallam : وما
تواضع أحد لله إلا رفعه الله [dan
tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ karena Allah, kecuali Allah akan
mengangkat derajatnya].
Tawadhu’ adalah lawan dari at
Ta’aaly : yaitu jangan seseorang membanggakn dirinya terhadap selainnya, tidak dengan
ilmu, nasab, harta, kedudukan, kekuasaan dan selain dari itu.
Bahkan wajib bgnya untuk tawadhu’
merendahkan sayapnya terhadap kaum mu’minin, maka tawadhulah wahai hamba-hamba
Allah sebagaimana mahkluk yg paling mulia dan paling tinggi kedudukannya disisi
Allah Rasulullahu Shalallahu alaihi wasallam Tawadhu kpd kaum Mu’minin.
Allah Azza wa Jalla berfirman : وخفض جناحك
للمؤمنين [ yakni, tawadhulah
kepd kaum mu’minin] QS. Al hijr : 88
Tawadhu karena Allah memiliki dua
makna :
·
Engkau
tawadhu kpd agama Allah, maka jangan engkau sombong dari agama dan dari
menunaikan hukum-hukum syareat.
·
Engkau
tawadhu kepd hamba-hamba Allah karena Allah, bukan karena takut terhadap mereka
dan bukan pula karena mengharap apa yg ada disisi mereka, akan tetapi karena
Allah Azza wa Jalla
والحمد
لله رب العالمين
كتبه
: محمد رفقي ابن جنيدى