عن أنس رضي الله عنه
قال : إنكم لتعملون أعمالا هي أدق في أعينكم من الشعر, كنا نعدها على عهد رسول
الله صلى الله عليه وسلم من الموبقات. رواه البخارى. وقال : الموبقات, المهلكات
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu
beliau berkata : Sesungguhnya kalian benar-benar
akan melakukan amalan-amalan [ kemaksiatan,pent ] dia lebih kecil dimata kalian
dari rambut, padahal kami menganggapnya di zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wasallam termasuk perkara yang membinasakan. HR. Al-Bukhary.
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu
termasuk dari orang-orang yg Allah panjangkn umurnya karena beliau termasuk
Shahabat yg dido’akn oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau
hidup sepeninggal Nabi Shalallahu ‘Alaihi wasallam sekitar 90 tahun,
maka perkara-perkara dizaman beliau Radhiyallahu ‘anhu berubah, demikian pula manusia berbeda-beda
sehingga sebgian mereka [ terkhusus orang-orang yg baru masuk islam] menganggap
remeh pada sebagian perkara-perkara yang sebenarnya besar di zaman Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wasallam dan para Shahabat beliau.
Seperti Sholat jama’ah, sungguh
dizaman Shahabat Radhiyallahu anhu tidaklah seorangpun yg tidak bisa
hadir dari berjama’ah melainkn ia seorang Munafiq atau orang sakit yg ma’dzur.
Akn tetapi manusia mereka
bermudah-mudahan dan meremehkn mereka tidak lagi berada diatas apa yg para
Shahabat hidup dizaman Rasulillah Shalallahu Alaihi wasallam, bahkan
mereka dizaman kita ini bukan hanya berjama’ahnya saja yg diremehkan tetapi
sholat itu sendiri, mereka tidak Sholat, meninggalkannya, atau mereka sholat
namun mengakhirkan dari waktunya, dan semua ini adlh amalan yg sangat-sangat
ringan pd sebagian manusia padahal dizaman Rasulullah Shalallahu alaihi
wasallam dan Shahabat mereka menganggap termasuk perkara yg membinasakan.
Demikian pula MENIPU, padahal Nabi Alaihish Shalatu wasalam
mengatakan : Siapa yg menipu maka bukan termasuk dariku[ bukan golongku,
pent]. Shahih Muslim [ 101 ] dari hadits Abu Hurairah.
Akan tetapi lihatlah kepd manusia
dihari ini engkau akn dapati penipuan disisi mereka suatu perkara yg
sangat-sangt ringan, bahkan sebgian mereka wa’iyadzubillah menganggap
penipuan ini bagian dari kelicikan dalm jual beli, ‘uqud dan lai sgbnya dan
mereka menganggap ini semua merupak kepandaian dan kecerdasan-Nas alullaha
al’afiyah-padahl Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam berlepas diri dari
pelakunya.
Dan yang tidk kalah saing dipasaran
adalah BERDUSTA, amalan ini termasuk perkara yg
besar dizaman Shahabat Radhiyallahu anhu mereka menganggap amalan ini
termasuk amalan yg membinasakn, akan tetapi disebgian orang menganggapnya
perkara yg ringan, lalu engkau dapati mereka senang berdusta dan mereka tidak
perduli…padahal Nabi Shalallahu alaihi wasallam mengatakn : Senantiasa
seseorang itu berdusta dan [bermaksud,pent] dengan dusta hingga ditulis disisi Allah
sebgai pendusta.Shahih Muslim [ 2607 ] dari Hadits Abdullah bin Mas’ud
Baarakallahu fiikm
Muhammad Rifqy bin Junaidy al-Katingany