Senin, 02 Februari 2015

Jangan remehkn amalan kemaksiatan




عن أنس رضي الله عنه قال : إنكم لتعملون أعمالا هي أدق في أعينكم من الشعر, كنا نعدها على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم من الموبقات. رواه البخارى. وقال : الموبقات, المهلكات
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata : Sesungguhnya  kalian benar-benar akan melakukan amalan-amalan [ kemaksiatan,pent ] dia lebih kecil dimata kalian dari rambut, padahal kami menganggapnya di zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam termasuk perkara yang membinasakan. HR. Al-Bukhary.
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu termasuk dari orang-orang yg Allah panjangkn umurnya karena beliau termasuk Shahabat yg dido’akn oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau hidup sepeninggal Nabi Shalallahu ‘Alaihi wasallam sekitar 90 tahun, maka perkara-perkara dizaman beliau Radhiyallahu ‘anhu  berubah, demikian pula manusia berbeda-beda sehingga sebgian mereka [ terkhusus orang-orang yg baru masuk islam] menganggap remeh pada sebagian perkara-perkara yang sebenarnya besar di zaman Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wasallam dan para Shahabat beliau.
Seperti Sholat jama’ah, sungguh dizaman Shahabat Radhiyallahu anhu tidaklah seorangpun yg tidak bisa hadir dari berjama’ah melainkn ia seorang Munafiq atau orang sakit yg ma’dzur.
Akn tetapi manusia mereka bermudah-mudahan dan meremehkn mereka tidak lagi berada diatas apa yg para Shahabat hidup dizaman Rasulillah Shalallahu Alaihi wasallam, bahkan mereka dizaman kita ini bukan hanya berjama’ahnya saja yg diremehkan tetapi sholat itu sendiri, mereka tidak Sholat, meninggalkannya, atau mereka sholat namun mengakhirkan dari waktunya, dan semua ini adlh amalan yg sangat-sangat ringan pd sebagian manusia padahal dizaman Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dan Shahabat mereka menganggap termasuk perkara yg membinasakan.
Demikian pula MENIPU, padahal Nabi Alaihish Shalatu wasalam mengatakan : Siapa yg menipu maka bukan termasuk dariku[ bukan golongku, pent]. Shahih Muslim [ 101 ] dari hadits Abu Hurairah.
Akan tetapi lihatlah kepd manusia dihari ini engkau akn dapati penipuan disisi mereka suatu perkara yg sangat-sangt ringan, bahkan sebgian mereka wa’iyadzubillah menganggap penipuan ini bagian dari kelicikan dalm jual beli, ‘uqud dan lai sgbnya dan mereka menganggap ini semua merupak kepandaian dan kecerdasan-Nas alullaha al’afiyah-padahl Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam berlepas diri dari pelakunya.
Dan yang tidk kalah saing dipasaran adalah BERDUSTA, amalan ini termasuk perkara yg besar dizaman Shahabat Radhiyallahu anhu mereka menganggap amalan ini termasuk amalan yg membinasakn, akan tetapi disebgian orang menganggapnya perkara yg ringan, lalu engkau dapati mereka senang berdusta dan mereka tidak perduli…padahal Nabi Shalallahu alaihi wasallam mengatakn : Senantiasa seseorang itu berdusta dan [bermaksud,pent]  dengan dusta hingga ditulis disisi Allah sebgai pendusta.Shahih Muslim [ 2607 ] dari Hadits Abdullah bin Mas’ud
Baarakallahu fiikm
Muhammad Rifqy bin Junaidy al-Katingany