Selasa, 17 Februari 2015

DO’A NABI SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM



وعن ابن مسعود رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول : اللهم إني أسألك الهدى, والتقى, والعفاف, والغنى. رواه مسلم.
Dan dari ibnu Mas’ud Radhiyallah ‘Anhu bahwasanya Nabi Shalallahu ‘Alaihi wasallam mengatakan : Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk, Ketakwaan, Kehormatan diri, dan Merasa cukup. HR.Muslim
Di dalam hadits diatas Nabi Shalallahu ‘Alaihi wasallam memohon kepada Allah 4 kalimat :
1.      Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk,[ Al huda ], yakni ;Ilmu yg bermanfa’at, al Huda ada dua jenis : Huda ilm dan huda ‘amal. Sebagian para ‘Ulama mengatakan : Huda dalaalah dan huda taufiq.
Maka apabila seseorang memohon atau meminta kepd Rabbnya al huda, sesungguhnya dia meminta kpd Rabbnya dua perkara yaitu ; memohon kpd Allah ilmu yg bermanfa’at  dan memohon kpd Allah agar memberikan kpdnya taufiq untk mengamalknnya, dan hal ini masuk dalam firman Allah dalam surat al fatehah, yaitu ; اهدنا الصراط المستقيم  [ Tunjukilah kami jalan yg lurus ] yakni ; tunjukilah kami kpd kebaikan dan berilah kami taufiq untuk melaksanaknnya;
Manusia dalam hal ini terbagi menjadi 4 jenis golongan :
1.      Golongan orang-orang yg Allah anugrahi kpd mereka ilmu dan taufiq untuk mengamalkannya, maka ini golongan yg paling sempurna.
2.      Golongan orang-orang yg Allah haramkn ilmu dan amal.
3.      Golongan orang-orang yg dianugrahi ilmu namun diharamkn untuk mengamalkanya.
4.      Golongan orang-orang yg diberi amal akan ttpi tanpa ilmu [ yakni beramal tanpa ilmu ].
Maka sebaik-baik jenis golongan yg pertama yaitu  Allah anugrahi kpd mereka ilmu dan taufiq untuk mengamalkannya, dan ini sekali lg masuk dlm do’a dan ayat diats.
2.      At Tuqa, yakni Taqwa, taqwa adalah : sebuah nama yg mencakup melaksanakan apa yg diperintahkn oleh Allah dan meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah, ini diantara difinisinya. Dikarnakan diambil dari kata WIQAAYAH [ tameng atau penjagaan ] dan tidak ada yg bisa menjagamu dari adzab Allah kecuali dengan engkau selalu melaksanakn apa-apa yg diperintahkn oleh Allah dan menjauhi larangan-Nya.
3.      Al ‘Afaaf, yakni menjaga kehormatan dari berbagai macam perbuatan keji, seperti Zina dan jenis-jenisnya ; zina memandang, zina meraba, zina kemaluan, zina pendengaran, setiap jenis-jenis zina…maka mohonlah kpd Allah Al ‘AFAAF [ menjaga kehormatan diri ] dari zina jenis dan macam-macamnya, dikarnakn zina Wal’iyadzubillah termasuk perbuatan Fahisyah, Allah berfirman, yg maknanya Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”[ QS.al isra :32] maka zina adalah perbuatan yg merusak Akhlak, Nasab, Hati dan Agama, Wal’iyadzubillah.
4.      Al Ghina, yakni merasa cukup dari makhluk, yaitu seseorang merasa cukup pda apa yg Allah telah berikan kepdanya daripada apa yg ada pada manusia, sama saja apakh Allah berikan kpdnya harta yg banyk atau sedikit, maka QONA’AH adalh harta simpanan yg tidak akn pernah sirna.
Kebanyakan manusia Allah berikan kepda mereka berbagai macam kenikmatan, namun dikarnakn didalam hatinya bercokol penyakit BAKHIL wal’iyadzubillah dia merasa selalu faqir.
Maka apabila engkau meminta kpd Allah AL GHINA maka artinya engkau meminta atau memohon agar Allah mencukupknmu dari apa-apa yg ada pada manusia dengan Qona’ah dan harta yg dengannya kamu tidak butuh dari selain Allah Jalla wa ‘ala.
Maka sepantasnya bagi kita untuk berdo’a dengn do’a yg Nabi Shalallahu ‘Alaihi wasallam berdo’a padanya.
اللهم إني أسألك الهدى, والتقى, والعفاف, والغنى.

Wallahu A’lam bish showaab
Muhammad Rifqy bin Junaidy al Katingany
Ma’had al Manshurah Banjarbaru kal-sel