وعن ابن مسعود رضي الله عنه أن
النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول : اللهم إني أسألك الهدى, والتقى, والعفاف,
والغنى. رواه مسلم.
Dan dari ibnu Mas’ud Radhiyallah
‘Anhu bahwasanya Nabi Shalallahu ‘Alaihi wasallam mengatakan : Ya
Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk, Ketakwaan, Kehormatan diri, dan
Merasa cukup. HR.Muslim
Di dalam hadits diatas Nabi Shalallahu
‘Alaihi wasallam memohon kepada Allah 4 kalimat :
1.
Ya
Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk,[ Al huda ], yakni ;Ilmu yg bermanfa’at, al Huda ada dua jenis :
Huda ilm dan huda ‘amal. Sebagian para ‘Ulama mengatakan : Huda dalaalah dan
huda taufiq.
Maka apabila seseorang memohon atau
meminta kepd Rabbnya al huda, sesungguhnya dia meminta kpd Rabbnya dua perkara
yaitu ; memohon kpd Allah ilmu yg bermanfa’at dan memohon kpd Allah agar memberikan kpdnya
taufiq untk mengamalknnya, dan hal ini masuk dalam firman Allah dalam surat al
fatehah, yaitu ; اهدنا الصراط المستقيم [
Tunjukilah kami jalan yg lurus ] yakni ; tunjukilah kami kpd kebaikan dan
berilah kami taufiq untuk melaksanaknnya;
Manusia dalam hal ini terbagi
menjadi 4 jenis golongan :
1.
Golongan
orang-orang yg Allah anugrahi kpd mereka ilmu dan taufiq untuk mengamalkannya,
maka ini golongan yg paling sempurna.
2.
Golongan
orang-orang yg Allah haramkn ilmu dan amal.
3.
Golongan
orang-orang yg dianugrahi ilmu namun diharamkn untuk mengamalkanya.
4.
Golongan
orang-orang yg diberi amal akan ttpi tanpa ilmu [ yakni beramal tanpa ilmu ].
Maka sebaik-baik jenis golongan yg
pertama yaitu Allah anugrahi kpd mereka
ilmu dan taufiq untuk mengamalkannya, dan ini sekali lg masuk dlm do’a dan ayat
diats.
2.
At
Tuqa, yakni Taqwa, taqwa adalah : sebuah nama yg mencakup
melaksanakan apa yg diperintahkn oleh Allah dan meninggalkan apa-apa yang
dilarang oleh Allah, ini diantara difinisinya. Dikarnakan diambil dari kata
WIQAAYAH [ tameng atau penjagaan ] dan tidak ada yg bisa menjagamu dari adzab
Allah kecuali dengan engkau selalu melaksanakn apa-apa yg diperintahkn oleh
Allah dan menjauhi larangan-Nya.
3.
Al ‘Afaaf, yakni menjaga
kehormatan dari berbagai macam perbuatan keji, seperti Zina dan jenis-jenisnya
; zina memandang, zina meraba, zina kemaluan, zina pendengaran, setiap
jenis-jenis zina…maka mohonlah kpd Allah Al ‘AFAAF [ menjaga kehormatan diri ]
dari zina jenis dan macam-macamnya, dikarnakn zina Wal’iyadzubillah
termasuk perbuatan Fahisyah, Allah berfirman, yg maknanya “Dan
janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”[ QS.al isra :32] maka zina adalah perbuatan yg merusak Akhlak, Nasab, Hati dan Agama,
Wal’iyadzubillah.
4.
Al
Ghina, yakni merasa cukup dari makhluk,
yaitu seseorang merasa cukup pda apa yg Allah telah berikan kepdanya daripada
apa yg ada pada manusia, sama saja apakh Allah berikan kpdnya harta yg banyk
atau sedikit, maka QONA’AH adalh harta simpanan yg tidak akn pernah sirna.
Kebanyakan
manusia Allah berikan kepda mereka berbagai macam kenikmatan, namun dikarnakn
didalam hatinya bercokol penyakit BAKHIL wal’iyadzubillah dia merasa
selalu faqir.
Maka apabila
engkau meminta kpd Allah AL GHINA maka artinya engkau meminta atau memohon agar
Allah mencukupknmu dari apa-apa yg ada pada manusia dengan Qona’ah dan harta yg
dengannya kamu tidak butuh dari selain Allah Jalla wa ‘ala.
Maka
sepantasnya bagi kita untuk berdo’a dengn do’a yg Nabi Shalallahu ‘Alaihi
wasallam berdo’a padanya.
اللهم إني
أسألك الهدى, والتقى, والعفاف, والغنى.
Wallahu A’lam
bish showaab
Muhammad Rifqy
bin Junaidy al Katingany
Ma’had al
Manshurah Banjarbaru kal-sel