بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الفتوى رقم ( 21203 )
س : يحتفل بعض الناس في اليوم الرابع
عشر من شهر فبراير 14 2 من كل سنة ميلادية بيوم الحب (فالنتين داي) (valentine day) ويتهادون
الورود الحمراء ، ويلبسون اللون الأحمر ، ويهنئون بعضهم ، وتقوم بعض محلات
الحلويات بصنع حلويات باللون الأحمر ، ويرسم عليها قلوب ، وتعمل بعض المحلات
إعلانات على بضائعها التي تخص هذا اليوم . فما هو رأيكم :
أولا : الاحتفال بهذا اليوم ؟
ثانيا : الشراء من المحلات في هذا
اليوم ؟
ثالثا : بيع أصحاب المحلات (غير
المحتفلة) لمن يحتفل ببعض ما يهدى في هذا اليوم ؟
وجزاكم الله خيرا .
ج : دلت الأدلة الصريحة من الكتاب
والسنة ، وعلى ذلك أجمع سلف الأمة أن الأعياد في الإسلام اثنان فقط ، هما : عيد
الفطر وعيد الأضحى ، وما عداهما من الأعياد ، سواء كانت متعلقة بشخص أو جماعة أو
حدث أو أي معنى من المعاني فهي أعياد مبتدعة لا يجوز لأهل الإسلام فعلها ولا
إقرارها ولا إظهار الفرح بها ولا الإعانة عليها بشيء ؛ لأن ذلك من تعدي حدود الله
، ومن يتعد حدود الله فقد ظلم نفسه ، وإذا انضاف إلى العيد المخترع كونه من أعياد
الكفار فهذا إثم إلى إثم ؛ لأن في ذلك تشبها بهم ونوع موالاة لهم ، وقد نهى الله
سبحانه المؤمنين عن التشبه بهم وعن موالاتهم في كتابه العزيز ، وثبت عن النبي صلى
الله عليه وسلم أنه قال : « من تشبه بقوم فهو منهم » (سنن أبي داود اللباس (4031) ، مسند
أحمد (2/50)) . وعيد الحب هو من جنس ما ذكر ؛ لأنه من الأعياد الوثنية
النصرانية ، فلا يحل لمسلم يؤمن بالله واليوم الآخر أن يفعله أو أن يقره أو أن
يهنئ به ، بل الواجب تركه واجتنابه استجابة لله ولرسوله وبعدا عن أسباب سخط الله
وعقوبته ، كما يحرم على المسلم الإعانة على هذا العيد أو غيره من الأعياد المحرمة
بأي شيء من أكل أو شرب أو بيع أو شراء أو صناعة أو هدية أو مراسلة أو إعلان أو غير
ذلك ؛ لأن ذلك كله من التعاون على الإثم والعدوان ومعصية الله ورسوله ، والله جل
وعلا يقول : { وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى
الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ }
(سورة المائدة الآية 2) .
ويجب على المسلم الاعتصام بالكتاب والسنة
في جميع أحواله لا سيما في أوقات الفتن وكثرة الفساد ، وعليه أن يكون فطنا حذرا من
الوقوع في ضلالات المغضوب عليهم والضالين والفاسقين الذين لا يرجون لله وقارا ،
ولا يرفعون بالإسلام رأسا ، وعلى المسلم أن يلجأ إلى الله تعالى بطلب هدايته
والثبات عليها ، فإنه لا هادي إلا الله ولا مثبت إلا هو سبحانه .
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا
محمد وآله وصحبه وسلم .
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية
والإفتاء
عضو … عضو … عضو … الرئيس
بكر أبو زيد … صالح الفوزان … عبد
الله بن غديان … عبد العزيز بن عبد الله آل الشيخ
Fatwa
no. 21203:
Pertanyaan: Sebagian orang pada setiap tanggal 14 Februari merayakan
hari kasih sayang (Valentine Day); mereka saling memberikan hadiah mawar merah,
menggunakan pakaian merah muda (pink) dan saling mengucapkan selamat antara
satu dengan yang lainnya. Dan sebagian toko makanan ringan ikut merayakan
dengan membuat berbagai macam makanan yang berwarna merah muda dalam bentuk
hati (love), serta sebagian toko ini mengumumkan penjualan beberapa
barang yang hanya dijual khusus pada hari tersebut, maka bagaimakah pendapatmu:
Pertama: Tentang hukum perayaan valentine day ini?
Kedua: Hukum membeli pada toko-toko tersebut di hari ini?
Ketiga: Hukum penjualan pernak-pernik hadiah Valentine Day oleh
pemilik toko (yang tidak ikut merayakan) untuk yang merayakan?
Wa
jazaakumullaahu khairon.
Jawaban: Dalil-dalil yang tegas dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta
Ijma’ (kesepakatan) ulama Salaf (terdahulu) menunjukkan bahwa hari-hari
perayaan dalam Islam hanya ada dua, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun hari-hari
perayaan selain itu, apakah berkaitan dengan perayaan seseorang, kelompok,
kejadian atau berkaitan dengan apa saja, maka itu termasuk kategori bid’ah,
tidak boleh bagi kaum muslimin untuk melakukannya, menyetujuinya, menampakkan
kegembiraan ataupun membantunya sedikit pun; sebab hal itu termasuk pelanggaran
terhadap ketentuan Allah ta’ala, dan barangsiapa yang melanggar ketentuan Allah
maka sungguh ia telah menzalimi dirinya sendiri.
Dan
apabila tenyata hari perayaan tersebut asalnya dari orang-orang kafir maka
bertambahlah dosanya, sebab dalam hal itu terdapat tasyabbuh
(penyerupaan) dan merupakan satu bentuk loyal kepada orang-orang
kafir. Dan sungguh Allah subhanahu wa ta’ala dalam kitab-Nya yang mulia telah
melarang kaum mukminin untuk tasyabbuh dan loyal kepada orang-orang
kafir. Dan juga Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
من تشبه بقوم فهو منهم
“Barangsiapa
yang menyerupai suatu kaum maka ia bagian dari mereka.” [Sunan Abi Daud
(4031) Musnad Ahmad (2/50)]
Dan
perayaan valentine day termasuk bentuk tasyabbuh terhadap orang-orang
kafir, sebab ia berasal dari paganisme Kristen, maka tidak halal bagi
seorang muslim yang beriman kepada Allah ta’ala dan hari akhir untuk
merayakannya, menyetujuinya, atupun sekedar mengucapkan selamat kepada yang
merayakannya. Bahkan wajib untuk meninggalkannya dan menjauhinya sebagai bentuk
ketaatan kepada Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu’alaihi wa sallam, serta
menjauhi sebab-sebab yang mengantarkan kepada kemurkaan Allah ta’ala dan
azab-Nya.
Juga
diharamkan atas seorang muslim untuk membantu perayaan ini maupun
perayaan-perayaan lainnya yang diharamkan, apakah membantunya dalam bentuk
makanan, minuman, penjualan, pembelian, pembuatan, hadiah, pengiriman,
pengumuman, atau bantuan apapun juga diharamkan, sebab hal itu termasuk tolong
menolong dalam dosa dan permusuhan, serta maksiat kepada Allah ta’ala dan
Rasul-Nya shallallahu’alaihi wa sallam. Dan Allah jalla wa ‘ala telah
berfirman,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا
عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ
“Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al-Maidah: 2]
Dan
wajib atas seorang muslim untuk berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah
dalam semua keadaannya, terlebih lagi di hari-hari yang penuh fitnah dan
banyaknya kerusakan. Maka hendaklah ia berusaha keras untuk berhati-hati dari
berbagai macam kesesatan orang-orang yang dimurkai (Yahudi) dan orang-orang
yang sesat (Kristen), serta orang-orang fasik yang tidak takut kepada Allah
ta’ala yang azab-Nya begitu keras, tidak pula mereka itu bisa meninggikan
Islam.
Dan
hendaklah seorang muslim selalu kembali kepada Allah ta’ala dengan memohon
hidayah kepada-Nya dan kekokohan di atas hidayah tersebut, karena sesungguhnya
tidak ada yang bisa memberikan hidayah kecuali Allah ta’ala, dan tidak ada yang
bisa mengokohkan kecuali Dia subhanahu wa ta’ala.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Komite
Tetap untuk Penelitian Ilmiah dan Fatwa:
Ketua:
Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah Aalus Syaikh
Anggota:
Asy-Syaikh
Abdullah bin Ghudayyan
Asy-Syaikh
Shalih Al-Fauzan
Asy-Syaikh
Bakr Abu Zaid
Sumber:
Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 2/262-264.