الحمد لله, والصلاة والسلام على
نبينا محمد وعلى آله وصحابته والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. وبعد :
Sesungguhnya tafaqquh fiddin
termasuk se-afdhal-afdhal amalan, bahkan hal itu termasuk tanda kebaikan yg
Allah kehendaki kepada seorang hamba: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam
bersbda :
من يرد الله به خيرا يفقه في
الدين. متفق عليه. من حديث معاوية رضي الله عنه
Barang siapa
Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Allah akn faqihkan dia dalam agamanya.Muttafaqn
‘alaihi.
Karena belajar agama akan memperoleh
ilmu yg bermanfa’at yang amal sholih tegak diatasnya.
Allah berfirman : " هو
الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق "
“Dialah yg telah mengutus
Rasul-Nya dengan al huda[membawa ilmu yg bermanfa’at] dan agama yang haq”[ash Shaf
; 9]
Al Huda adalh : ilmu yg bermanfa’at
Diinil haq adlh : amal sholih
Sungguh Allah telah memerintahkn
Nabi-Nya Shalallahu ‘alaihi wasallam untuk meminta tambahan ilmu : Allah
Azza wa Jalla berfirman " وقل رب زدني
علما "
“ dan
katakanlah ; wahai Rabbku tambahkan kepadaku ilmu”
Berkata al Hafidh ibnu Hajr Rahimahullah
: dan firman Allah : " وقل رب زدني
علما " dan ayat ini jelas menunjukan keutamaan ilmu,
dikarnakn Allah tidaklah memerintahkn kepda Nabi-Nya meminta tambahan dari
sesuatu, kecuali ilmu.
Sungguh Nabi Shalallhu ‘alaihi
wasallam telah menamakn majelis-majelis yg dipelajari padanya ilmu yg
bermanfa’at dengan RIYAADHUL JANNAH [ Taman-taman surga ] dan Beliau telah
khabarkn juga kepada kita bahwa ‘Ulama adlh pewaris para Nabi.
Tidak diragukn lagi bahwa sebelum
seseorang hendak melaksanakn amalan apa saja, suatu kemestian baginya untuk
mengetahui apakah amalan yg dia lakukan tersebut amalan yg shahih. Hingga
benar-benar dia tau bahwa amalan yg dia lakukan adalh amalan yg shahih, supaya
dia mendapatkn hasil ganjaran pahala dibelakang amalan yg dia lakukan tersebut.
Maka bagaimana jika seseorang melakukan amalan apa saja sementara dia tdk
mengetahui apakh amalan yg dia lakukan adlh amaln shahih, sementara dia
mengharap surganya Allah Azza wa Jalla, maka bagaimana pula jika amalan
yg dia lakukan tersebut tidak dibangun diatas ilmu ?!!
Terlebih disana manusia terpecah [
nisbah kpd ilmu dan amal ]menjadi 3 kelompok :
1.
Kelompok
yg pertama : orang-orang yg mengumpulkn antara ilmu yg bermanfa’at dan amal sholih,
mereka ini adalh orang-orang yg Allah beri hidayah kepada mereka kenikmatan
dari kalangan para Nabiyyin, Siddiqin, Syuhada’ dan Sholihin, dan mereka ini
sebaik-baik teman.
2.
Orang-orang
yg belajar ilmu yg bermanfa’at namun mereka tidak beramal dengannya, maka
mereka inilah adlh orang-orang yg
dimurkai oleh Allah dari kalangan orang-orang YAHUDI dan orang-orang yg semisal
mereka.
3.
Orang-orang
yang beramal tanpa ilmu, mereka ini adalh ahludh dholal dari kalangan
Orang-orang NASHARA dan orang-orang yg semisal mereka.
Tiga kelompok ini termasuk dalm
firman Allah dalam surat al fatehah yg kita baca pada setiap raka’at dari
sholat kita : " اهدنا الصراط المستقيم- صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب
عليهم ولا الضآلين "
“Tunjukilah kami
jalan yang lurus,
[yaitu] Jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan [jalan] mereka
yang dimurkai dan bukan [pula jalan] mereka yang sesat”.[QS.al fatehah ; 6-7]
Telah berkata al Imam asy Syekh
Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah : adapun firman Allah : غير
المغضوب عليهم ولا الضآلين : orang-orang
yg dimurkai adlh : para Ulama yg tidak beramal dengan ilmu mereka, dan
orang-orang yg sesat adlh ; orang-orang yg beramal tanpa ilmu :
Maka yg pertama : sifatnya
orang-orang YAHUDI, dan
Yang ke-dua : sifatnya orang-orang
NASHARA.
Dan kebanyakan dari manusia apabila
dia melihat dalam tafsir bahwasanya orang-orang yahudi adalh orang-orang yg
dimurkai, sementara orang-orang Nashara adlh orang-orang yg sesat, orang-orang
jahil ini menyangka bahwa kemurkaan dan kesesatan ini khusus menimpa kepda
mereka, padahal dia telah membaca bahwa Rabbnya telah mewajibkan atasnya untuk
berdo’a dengan do’a ini, telah mewajibkan atasnya untuk berlindung dari ahli
sifat ini !! fayaa subhanallah ! bagaimana Allah mengajarkan kepdanya
dan memilihkanya untuknya serta mewajibkan atasnya untuk sesalalu berdo’a kpd
Rabbnya, lalu dia tidak khawatir menimpa kepadanya ?! dan dia tidak tergambar
bahwa perbuatanya ini termasuk su’udhan kepada Allah ?!.
Dan Allah telah jelaskn kepada kita
hikmah pada kewajiban membaca surat yg agung ini-yakni surat al-fatehah-
pada setiap raka’at dari sholat-sholat kita, yg wajib atau sunnah, karena
terkandung didalmnya rahasia-rahasia yg agung, yg diantaranya adlh : permohonan
kepd Allah agar Allah memberikn taufiq kepd kita untuk menempuh jalannya
orang-orang berilmu yg bermanfa’at dan amal sholih, yg mana jalan mereka adalah
jalan keselamatan dunia dan akhirat.
Serta permohonan agar Allah
menjauhkn kita dari dua jalan kebinasaan.
Kemudian ketahuilah wahai para
pembaca yg budiman…bahwa ilmu yg bermanfa’at sandarannya adlh Al Qur’an dan
Sunnah.
Memahami serta mentadaburi ke-duanya dengn belajar
kepda para Guru-guru, Masyayekh, Ulama nashihun, membaca kitab-kitab tafsir,
syarah-syarah hadits, kitab-kitab fiqh, aqidah, manhaj, tauhid, nahwu, bahasa
arab yg al Qur’an diturunkn dengn bhs arab. Semuanya ini adlh jalan untuk
memahami al kitab dan sunnah.
Maka wajib atasmu wahai saudaraku
semuslim-agar supaya amalanmu shahih- untk belajar apa yg dengannya bisa
meluruskn agamamu, dari sholatmu, puasa, haji, belajar hukum-hukum zakat
hartamu, demikian pula belajar tentang hukum-hukum mu’amalah dari apa yg engkau
butuhkan, agar engkau bisa mengambil apa yg Allah halalkan untukmu, dan
menjauhi apa yg Allah haramkn atasmu, juga agar supaya usahamu halal, makananmu
halal, sehingga do’a yg engkau panjatkn kepada Rabbmu terkabulkn. Dan ini
semuanya mudah bi idznillah saat keinginanmu kuat dan niatmu baik.
Semangatlah untuk membaca kita-kitab
yg bermanfa’at, dan berhubunganlah dengan para Ulama’, agar engkau bisa
bertanya kepd mereka dari perkara-perkara yg musykil, talaqqi kpd mereka
hukum-hukum agamamu, demikian pula menghadiri muhadharah-muhadharah diniyyah yg
mereka sampaikn dimansjid-masjid dan selain dari itu. Mendengarkan acara-acara
agama yg mereka sampaikn dari siaran radio, serta membaca majallah-majallah
diniyyah mereka.
Jangan lupa wahai saudaraku…bahwa
apa yg telah engkau ilmui berusaha untuk mengamalkannya, apabila engkau
mengamalkn ilmu yg engkau ketahui maka Allah akan menambahkn untukmu ilmu,
sebagaiman telah dikatakn : “ siapa yang mengamalkn dari apa yg ia telah
ketahui, maka Allah akan mewariskn untuknya ilmu yg dia tidak ketahui”.
Maka ilmu lebih berhak untuk engkau
penuhi waktu-waktumu, serta berlomba-lomba untk memperolehnya. Baarakallahu
fiikm
Kita memohon
kpd Allah agar Ia memberikan kepd kita ilmu yg bermanfa’at, serta memberikan
taufiq kpd kita untuk beramal sholih, dan kita memohon kepd-Nya agr menampakan
kpd kita al haq itu adalh haq dan menganugrahi rizqi kpd kita untk
mengikutinya, dan menampakan kpd kita perkara yg bathil adalh kebathilan serta
menganugrahi kpd kita untk menjauhinya, sesungguhnya Dia maha mendengar lagi
maha mengabulkan.
Muhammad Rifqy bin Junaidy al
katingany
Ma’had al Manshurah banjarbaru
kal-sel