Selasa, 17 Februari 2015

TAMAN-TAMAN SURGA



الحمد لله, والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحابته والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. وبعد :
Sesungguhnya tafaqquh fiddin termasuk se-afdhal-afdhal amalan, bahkan hal itu termasuk tanda kebaikan yg Allah kehendaki kepada seorang hamba: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersbda :
من يرد الله به خيرا يفقه في الدين. متفق عليه. من حديث معاوية رضي الله عنه
Barang siapa Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Allah akn faqihkan dia dalam agamanya.Muttafaqn ‘alaihi.
Karena belajar agama akan memperoleh ilmu yg bermanfa’at yang amal sholih tegak diatasnya.
Allah berfirman : " هو الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق "
Dialah yg telah mengutus Rasul-Nya dengan al huda[membawa ilmu yg bermanfa’at] dan agama yang haq”[ash Shaf ; 9]
Al Huda adalh : ilmu yg bermanfa’at
Diinil haq adlh : amal sholih
Sungguh Allah telah memerintahkn Nabi-Nya Shalallahu ‘alaihi wasallam untuk meminta tambahan ilmu : Allah Azza wa Jalla berfirman " وقل رب زدني علما "
“ dan katakanlah ; wahai Rabbku tambahkan kepadaku ilmu”
Berkata al Hafidh ibnu Hajr Rahimahullah : dan firman Allah : " وقل رب زدني علما " dan ayat ini jelas menunjukan keutamaan ilmu, dikarnakn Allah tidaklah memerintahkn kepda Nabi-Nya meminta tambahan dari sesuatu, kecuali ilmu.
Sungguh Nabi Shalallhu ‘alaihi wasallam telah menamakn majelis-majelis yg dipelajari padanya ilmu yg bermanfa’at dengan RIYAADHUL JANNAH [ Taman-taman surga ] dan Beliau telah khabarkn juga kepada kita bahwa ‘Ulama adlh pewaris para Nabi.
Tidak diragukn lagi bahwa sebelum seseorang hendak melaksanakn amalan apa saja, suatu kemestian baginya untuk mengetahui apakah amalan yg dia lakukan tersebut amalan yg shahih. Hingga benar-benar dia tau bahwa amalan yg dia lakukan adalh amalan yg shahih, supaya dia mendapatkn hasil ganjaran pahala dibelakang amalan yg dia lakukan tersebut. Maka bagaimana jika seseorang melakukan amalan apa saja sementara dia tdk mengetahui apakh amalan yg dia lakukan adlh amaln shahih, sementara dia mengharap surganya Allah Azza wa Jalla, maka bagaimana pula jika amalan yg dia lakukan tersebut tidak dibangun diatas ilmu ?!!
Terlebih disana manusia terpecah [ nisbah kpd ilmu dan amal ]menjadi 3 kelompok :
1.      Kelompok yg pertama : orang-orang yg mengumpulkn antara ilmu yg bermanfa’at dan amal sholih, mereka ini adalh orang-orang yg Allah beri hidayah kepada mereka kenikmatan dari kalangan para Nabiyyin, Siddiqin, Syuhada’ dan Sholihin, dan mereka ini sebaik-baik teman.
2.      Orang-orang yg belajar ilmu yg bermanfa’at namun mereka tidak beramal dengannya, maka mereka inilah  adlh orang-orang yg dimurkai oleh Allah dari kalangan orang-orang YAHUDI dan orang-orang yg semisal mereka.
3.      Orang-orang yang beramal tanpa ilmu, mereka ini adalh ahludh dholal dari kalangan Orang-orang NASHARA dan orang-orang yg semisal mereka.
Tiga kelompok ini termasuk dalm firman Allah dalam surat al fatehah yg kita baca pada setiap raka’at dari sholat kita : " اهدنا الصراط المستقيم- صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضآلين "
“Tunjukilah kami jalan yang lurus,۝ [yaitu] Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan [jalan] mereka yang dimurkai dan bukan [pula jalan] mereka yang sesat”.[QS.al fatehah ; 6-7]
Telah berkata al Imam asy Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah : adapun firman Allah : غير المغضوب عليهم ولا الضآلين : orang-orang yg dimurkai adlh : para Ulama yg tidak beramal dengan ilmu mereka, dan orang-orang yg sesat adlh ; orang-orang yg beramal tanpa ilmu :
Maka yg pertama : sifatnya orang-orang YAHUDI, dan
Yang ke-dua : sifatnya orang-orang NASHARA.
Dan kebanyakan dari manusia apabila dia melihat dalam tafsir bahwasanya orang-orang yahudi adalh orang-orang yg dimurkai, sementara orang-orang Nashara adlh orang-orang yg sesat, orang-orang jahil ini menyangka bahwa kemurkaan dan kesesatan ini khusus menimpa kepda mereka, padahal dia telah membaca bahwa Rabbnya telah mewajibkan atasnya untuk berdo’a dengan do’a ini, telah mewajibkan atasnya untuk berlindung dari ahli sifat ini !! fayaa subhanallah ! bagaimana Allah mengajarkan kepdanya dan memilihkanya untuknya serta mewajibkan atasnya untuk sesalalu berdo’a kpd Rabbnya, lalu dia tidak khawatir menimpa kepadanya ?! dan dia tidak tergambar bahwa perbuatanya ini termasuk su’udhan kepada Allah ?!.
Dan Allah telah jelaskn kepada kita hikmah pada kewajiban membaca surat yg agung ini-yakni surat al-fatehah- pada setiap raka’at dari sholat-sholat kita, yg wajib atau sunnah, karena terkandung didalmnya rahasia-rahasia yg agung, yg diantaranya adlh : permohonan kepd Allah agar Allah memberikn taufiq kepd kita untuk menempuh jalannya orang-orang berilmu yg bermanfa’at dan amal sholih, yg mana jalan mereka adalah jalan keselamatan dunia dan akhirat.
Serta permohonan agar Allah menjauhkn kita dari dua jalan kebinasaan.
Kemudian ketahuilah wahai para pembaca yg budiman…bahwa ilmu yg bermanfa’at sandarannya adlh Al Qur’an dan Sunnah.
Memahami  serta mentadaburi ke-duanya dengn belajar kepda para Guru-guru, Masyayekh, Ulama nashihun, membaca kitab-kitab tafsir, syarah-syarah hadits, kitab-kitab fiqh, aqidah, manhaj, tauhid, nahwu, bahasa arab yg al Qur’an diturunkn dengn bhs arab. Semuanya ini adlh jalan untuk memahami al kitab dan sunnah.
Maka wajib atasmu wahai saudaraku semuslim-agar supaya amalanmu shahih- untk belajar apa yg dengannya bisa meluruskn agamamu, dari sholatmu, puasa, haji, belajar hukum-hukum zakat hartamu, demikian pula belajar tentang hukum-hukum mu’amalah dari apa yg engkau butuhkan, agar engkau bisa mengambil apa yg Allah halalkan untukmu, dan menjauhi apa yg Allah haramkn atasmu, juga agar supaya usahamu halal, makananmu halal, sehingga do’a yg engkau panjatkn kepada Rabbmu terkabulkn. Dan ini semuanya mudah bi idznillah saat keinginanmu kuat dan niatmu baik.
Semangatlah untuk membaca kita-kitab yg bermanfa’at, dan berhubunganlah dengan para Ulama’, agar engkau bisa bertanya kepd mereka dari perkara-perkara yg musykil, talaqqi kpd mereka hukum-hukum agamamu, demikian pula menghadiri muhadharah-muhadharah diniyyah yg mereka sampaikn dimansjid-masjid dan selain dari itu. Mendengarkan acara-acara agama yg mereka sampaikn dari siaran radio, serta membaca majallah-majallah diniyyah mereka.
Jangan lupa wahai saudaraku…bahwa apa yg telah engkau ilmui berusaha untuk mengamalkannya, apabila engkau mengamalkn ilmu yg engkau ketahui maka Allah akan menambahkn untukmu ilmu, sebagaiman telah dikatakn : “ siapa yang mengamalkn dari apa yg ia telah ketahui, maka Allah akan mewariskn untuknya ilmu yg dia tidak ketahui”.
Maka ilmu lebih berhak untuk engkau penuhi waktu-waktumu, serta berlomba-lomba untk memperolehnya. Baarakallahu fiikm
Kita memohon kpd Allah agar Ia memberikan kepd kita ilmu yg bermanfa’at, serta memberikan taufiq kpd kita untuk beramal sholih, dan kita memohon kepd-Nya agr menampakan kpd kita al haq itu adalh haq dan menganugrahi rizqi kpd kita untk mengikutinya, dan menampakan kpd kita perkara yg bathil adalh kebathilan serta menganugrahi kpd kita untk menjauhinya, sesungguhnya Dia maha mendengar lagi maha mengabulkan.
Muhammad Rifqy bin Junaidy al katingany
Ma’had al Manshurah banjarbaru kal-sel