Motivator Jiwa
قال
تعالى " واصبر نفسك مع الذين يدعون ربهم بالغداة والعشي يريدون وجهه ولا تعد
عيناك عنهم تريد زينة الحياة الدنيا" الكهف : 28
Dan bersabarlah
kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja
hari dengan mengharap wajah-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka [karena] mengharapkan perhiasan dunia ini;QS.al Kahfi : 28
Didalam ayat yang mulia ini Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya shalallahu
‘alaihi wasallam dan kepada kita semuanya, dalam perintah dan larangan-tersebut
untuk menyabarkan jiwa kita bersama orang-orang yang mulia, yaitu orang-orang
yang menyeru Rabbnya baik di pagi dan senja hari dengan mengharap pahala dari
Allah, bukan karena riya, sum’ah, akan tetapi mereka mengharap wajah Allah,
pahala dari Allah, selalu mengikhlashkan dalam do’a-do’a mereka, ibadah-ibadah
mereka, dzikir-dzikir mereka, tasbih-tasbih mereka kepada Allah…Allah sifati
mereka dengan mengedepankan ‘ibadah dan ikhlash kepada-Nya.
Dalam ayat ini pula terdapat perintah untuk memilih shahabat yang
baik, memujahadahkan jiwa ini untuk bersama mereka, bergaul dengan mereka
walaupun mereka fuqara, karena
sesungguhnya bersahabat dengan mereka akan mendapatkan faidah yang tak
terhingga.
ولا تعد عيناك عنهم تريد زينة
الحياة الدنيا﴾ ﴿
“dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka [karena]
mengharapkan perhiasan dunia ini”
Ya’ni jangan engkau palingkan kedua matamu dari mereka karena ingin
mengharapkn perhiasan dunia. Sebagai contoh : apabila disana ada dua orang,
satu dari ke-duanya menghadap ta’at kepada Allah, selalu berdo’a kepada Rabbnya
baik di pagi dan senja hari, menegakkan sholat, menunaikan zakat, puasa, selalu
berbuat baik kepada manusia.
Yang satunya seorang yang kaya raya, punya istana,
kendaraan-kendaraan yang berbagai macam jenis, pelayan-pelayan wanita yang
menggiurkan, kunci-kunci perbendaharaan kekayaannya dipikul oleh orang-orang
memiliki kekuatan, hidupnya elit, berduit, ngga sempit, kakinya tidak pernah
menginjak tanah, jika kakinya sedikit terkena tanah dia merasa jijik,
mengeluarkan kata-kata yang kotor dengan mencela, mencerca dan lain
sebagainya….begitulah…dia tidak sadar dia berasal dari apa ? dan kembalinya,
dikuburkan dimana ? subhanallah..
Sekarang yang mana paling berhak kita sabarkan jiwa ini bersama
mereka ? maka jawabannya yang pertama, yang paling berhak kita sabarkan jiwa
ini bersama dia, duduk bersamanya, bergaul bersamanya, dan kita tidak berpaling
darinya karena semata-mata mengharap perhiasan kehidupan dunia.
Kehidupan ini tidak ada sesuatupun yang akan kekal, akan hilang,
apa-apa yang terdapat didalamnya berupa kenikmatan, kesenagan dan yang
lain-lain hanyalah permainan, senda gurau, permainan dan suatu
yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya
harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani;
kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian
menjadi hancur. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan
main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau
mereka mengetahui.
Tidaklah dunia ini jika dibandingkan dengan kehidupan negeri
akhirat kecuali hanya seperti engkau celupkan jari telunjukmu ditengah lautan,
kemudian engkau angkat, maka lihatlah apa yang menetes dari jari telunjukmu,
itulah dunia…
Namun bersamaan dengan itu… siapa yang ber’amal didunia dengan
amalan sholih maka dunia menjadi ladang baginya di akhirat, dia akan
mendapatkan dua kebahagiaan, kebahagian dunia dan akhirat. Adapun orang yang
lalai, kehidupannya berpoya-poya dunia hari-hari dan waktu berlalu begitu saja
kepadanya, dia tidak ber’amal, Maka orang ini sungguh rugi didunia dan akhirat.
Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka
sendiri dan keluarganya pada hari kiamat, Ingatlah yang demikian itu adalah
kerugian yang nyata.
Allah berfirman, yang ma’nanya :
“ Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.QS. al Ashr : 1-3
Maka semua anak Adam ‘Alaihis salam merugi kecuali
orang-orang yang terkumpul padanya empat sifat ini, yaitu :
1.
Beriman kepada Allah.
2.
Ber’amal shalih.
3.
Saling berwasiat dalam kebenaran,
dan
4.
Saling berwasiat dalam kesabaran.
Mundah-mundahan Allah menjadikan kita dan kaum muslimin termasuk
dari golongan mereka. Amiiin…ya arhamar raahimin..
Muhammad Rifqy al kalimantany
Ma’had al-Manshurah banjarbaru,
kalsel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar