﴿
طه
ما أنزنا عليك القرآن لتشقى ﴾{طه
: 1-2}
“Thaahaa Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi
susah”.[ QS.Thaahaa.]
Dua huruf ini
merupakan sebagian dari huruf-huruf Hijaiyyah, yang pertama huruf : الطاء, dan
yang kedua huruf الهاء :, dan bukan salah satu nama dari
nama-nama Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana yang disangka
oleh sebagian mereka,bahkan dia
termasuk dua huruf dari huruf-huruf Hijaiyyah yang dengannya Allah memulai pada
sebagian surat yang mulia dari Al qur’an al Aziz, dan dia tidak memiliki makna,
karena al Qur’an diturunkan dengan berbahasa Arab, dan bahasa Arab jangan
engkau jadikan pada huruf-huruf Hijaiyyah makna, bahkan dia tidak memiliki
makna kecuali bergandengan dengan kalimat lain dan menjadi sebuah kalimat !
akan tetapi Allah mulai pada sebagian surat yang mulia dengan huruf dari huruf-huruf
Hijaiyyah karena ada maksud dan tujuan yang mulia, apa maksud dan tujuan mulia
tersebut ? maksud dan tujuan yang mulia tersebut adalah untuk menentang dari
orang-orang yang mendustakan Rasul ‘alaish shalatu wasalam, mereka ini
yang menduskan Rasul Shalallahu ‘alaihi wasallam lemah tidak mampu untuk
mendatangkan sesuatu yang semisal dengan al Qur’an, mereka tidak mampu
mendatangkan satu surat, tidak pula sepuluh surat, bahkan satu ayat saja mereka
tidak mampu untuk mendatangkannya ! padahal al Qur’an ini yang menjadikan mereka
lemah tidak mendatangkan huruf-huruf yang asing yang mereka tidak
mengetahuinya, bahkan al Qur’an datang dengan huruf yang darinya tersusun
ucapan-ucapan mereka !
Oleh karena inilah engkau hampir
tidak dapati satu surat yang dimulai dengan huruf ini kecuali engkau dapati
kalimat yang terletak setelah huruf ini penyebutan terhadap al-Qur’an. Dalam
surat al Baqarah : ﴿ الم
ذلك الكتاب لا ريب فيه ﴾ kemudian dalam surat ali ‘Imran : ﴿ الم
الله لا إله إلا هو الحي القيوم نزل عليك الكتاب بالحق ﴾ kemudian dalam surat al ‘a’raf المص
كتاب أنل إليك فلا يكن في صدرك حرج ﴾ kemudian
dalam surat yunus :الر تلك آيات الكتاب الحكيم ﴾
﴿
demikianlah enkau akan dapati setelah setiap huruf hijaiyyah dalam
memulai surat datang setelahnya penyebutan tentang al Qur’an, dan itu isyarat
bahwa Qu’an ini yang dimulai dengan huruf hijaiyyah yang darinya tersusun
kalamnya orang-orang Arab mereka tidak mampu, lemah untuk menyamainya. Dan
inilah yang benar dalam makna dan maksud dari huruf-huruf hijaiyyah ini.
Kemudian firman Allah :
﴿ طه
ما أنزنا عليك القرآن لتشقى ﴾{طه
: 1-2
“Thaahaa Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi
susah”.[ QS.Thaahaa.]
Yakni Allah
tidak menurunkan al Qur’an ini kepada Nabi-Nya Shalallahu ‘alaihi wasallam
untuk memperoleh kesusahan kesempitan, akan tetapi Allah turunkan al Qur’an ini
untuk memperoleh kebahagian, kebaikan keberuntungan didunia dan akhirat,
sebagaimana Allah sebutkan dalam surat ini juga :
Allah
berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu
menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk
daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat
dan tidak akan celaka Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta
Berkatalah ia:
"Ya Rabb, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku
dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu
ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun
dilupakan." Dan demikianlah Kami membalas orang yang
melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Rabbnya. Dan sesungguhnya
azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.” [ QS. Thaahaa 123-127 ]
Oleh karena inilah tatkala Ummat Islam
adalah Ummat yang berpegang teguh dengan al Qur’an dan Sunnah berjalan diatas
petunjuk al Qur’an, berkehidupan dengan landasan al Qur’an maka Ummat ini akan
memperoleh kemulian, kewibawaan, ketinggian diatas semua Ummat, mereka akan
mampu untuk menaklukkan timur dan barat bumi.
Namun jika mereka berbeda dalam
mengamalkan al Qur’an ini, maka akan berbeda pula dari kemulian, pertolongan dan
kewibawaan sesuai dengan kadar perbedaan mereka dari mengamalkan al Qur’an ini.
Muhammad Rifqy bin
Junaidy Al-kalimantany
معهد المنصورة
بنجار بارو