Rabu, 14 Januari 2015

ADA APA DENGAN MIMPI ?





وقال تعالى ﴿ وهو الذى يتفوفاكم بالليل ويعلم ما جرحتم بالنهار ثم يبعثكم فيه ليقضى أجل مسمى الأنعام : 60
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.QS.al An’am : 60
Ru’ya : Mimpi, ya’ni apabila seseorang telah tidur, maka Allah akan melepaskan ruhnya sehingga badannya mati, akan tetapi matinya mati kecil.
Allah juga mengatakan dalam ayat yang lain : Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.QS az Zumar : 42
Wafat didalam ayat ini adalah wafat kecil, ya’ni Ruh pergi dari jasad kemana saja ia kehendaki yang sudah ditentukan oleh Allah.
Kemudian Ruh pada saat yang seperti ini melihat berbagai macam kejadian-kejadian yang terbagi menjadi tiga : Melihat sesuatu yang disenangi, atau melihat sesuatu yang tidak disenangi, mimpi ini adalah sebuah ungkapan tentang sesuatu-sesuatu yang terkadang tidak punya arti, tidak punya tujuan, terkadang hanya permainan dari syaithan, juga terkadang muncul dari bisikan jiwa, dan terkadang karena sebab-sebab yang lain sehingga terbawa dalam mimpi.
Yang pertama : Mimpi yang sholihah hasanah, yaitu seseorang melihat sesuatu yang dia senangi dia cintai maka yang seperti ini dari Allah, dan ini suatu nikmat dari Allah kepada seseorang dengan ia memperlihatkan sesuatu yang orang tersebut cinta dan senang, seseorang apabila dia melihat sesuatu yang dia senangi maka dia akan gembira, semangat, sehingga ini menjadi suatu kabar gembira yang disegerakan oleh Allah kepadanya. Oleh karena itulah Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda “ Tidak tersisa dari Nubuwwah kecuali al Mubasysyirat” para shahabat bertanya :apa al Mubasysyirat itu yaa Rasulallah ? Maka beliau mengatakan : Arru’yaa as sholihaat [ Mimpi yang baik.pent ] Dari Abu Hurairah, HR. al Imam al Bukhary.
Mimpi yang baik yang diperlihatkan untuknya adalah datang dari Allah, maka ini Busyra dan kebaikan untuknya dari Allah.
Yang kedua : Mimpi yang makruhah, mimpi yang seperti ini dari Syaithan, dimana syaithan menggambarkan dalam mimpinya berbagai macam kengerian sehingga membuat dia takut, sedih, tidak semangat, bahkan bisa menjadikan orang tersebut sakit.
Maka obatnya adalah : dia berlindung kepada Allah dari kejelekan Syaithan dan dari kejelekan apa yang dia lihat, jangan dia ceritakan kepada seorangpun, jangan pula ia semangat untuk menafsirkan mimpinya tersebut, sebagian orang dizaman kita sekarang ini apabila dia melihat sesuatu yang menjadikan dia tidak senang atau yang sejenisnya ketika dalam mimpi, maka ia semangat untuk mencari orang yang bisa menafsirkan mimpinya itu, atau mencari buku-buku tafsir mimpi untuk mencocokkan mimpinya itu pada tafsir-tafsir yang ada dalam buku tersebut.
Maka apabila dia lakukan yang seperti ini akan terjadi padanya, namun jika dia tidak menceritakan kepada siapa saja maka tidak membahayakan dia, na’am, apabila seseorang berlindung kepada Allah dari kejelekan syaithan dan dari kejelekan apa yang dia lihat serta dia tidak ceritakan kepada siapa saja, maka tidak akan membahayakannya apapun bentuknya, dan ini obat yang sangat mudah yaitu seseorang bersabar menutupinya berlindung dari kejelekan syaithan dan dari kejelekannya sampai hal itu tidak terjadi.
Yang ketiga : yaitu mimpi yang tidak ada tujuan tertentu, maka mimpi yang seperti ini terjadi dari bisikan jiwa mungkin ketika hati seseorang bergantung dengan sesuatu lalu dia pikirkan sampai-sampai tersibukkan olehnya hingga terbawa tidur dan dia mimpi melihatnya, atau terkadang syaithan mempermainkannya dalam mimpi, dia melihat sesuatu yang tidak ada ma’nanya, sebagaimana yang pernah terjadi kepada seseorang lalu dia ceritakan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam : wahai Rasulullah aku telah melihat dalam mimpiku bahwasanya kepalaku terpotong, lalu kepalaku lari dan aku berjalan dibelakangnya. Maka Nabi Shalallahu ‘alahi wasallam bersabda : “ jangan engkau ceritakan permainan Syaithan kepadamu dalam mimpi”, maka mimpi yang seperti ini tidak ada ma’nanya.
Al Muhim ini pembagian Ru’yaa [mimpi], apabila ditampakkan bagi seseorang orang yang mirip dengan ayahnya, ibu, saudara, paman atau yang lainnya, maka ini terkadang kenyataan, dan terkadang dari Syaithan, ya’ni Syaithan menyerupai bentuk-bentuk mereka lalu dia perlihatkan kepada orang tersebut dalam mimpinya, kecuali Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, maka apabila seseorang melihat Nabi dengan sifat-sifat beliau yang ma’ruf maka sesungguhnya dia betul-betul melihatnya, dikarnakan Syaithan tidak bisa menyerupai Nabi selamanya.
Apa bila seseorang melihat dalam mimpinya orang lalu terbetik padanya bahwasanya orang yang dia lihat itu Nabi Shalallahu alaihi wasallam, maka hendaknya dia mencari tentang sifat-sifatnya, apabila cocok dengan sifat Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam ? maka itu adalah beliau, namun apabila tidak cocok maka orang tersebut bukan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam namun ini hanya prasangka dari Syaithan yang dia berikan kepada orang tersebut. Oleh karena itu ada seseorang yang selalu mengatakan : aku telah melihat Rasulullah ‘alaihs shalatu wasalam dan dia berkata kepadaku begini, lalu melakukan begini, kemudian disifati, ternyata tidak cocok dengan sifat Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam padahal itu terjadi dalam mimpinya yang dia sangka orang tersebut adalah Nabi.
Adapun jika disifati kepada kita apa yang dia lihat dalam mimpinya, lalu sesuai dengan sifat Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, maka itu adalah haq.
Akan tetapi yang wajib untuk kita ketahui adalah tidak mungkin seseorang mengambarkan sifat-sifat Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan sesuatu yang menyelisihi Syare’at, ya’ni jika ada seseorang datang kepadamu lalu ia mengatakan : aku telah melihat Rasul lalu berkata kepadaku, kemudian memberikan kepadaku wasiat demikian-demikian. Maka jika hal itu semua menyelisihi Syare’at maka ketahuilah orang tersebut pendusta.
وعن أبي قتادة رضي الله عنه قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم :"الرؤيا الصالحة-وفي رواية : الرؤيا الحسنة-من الله, والحلم من الشيطان, فمن رأى شيئا يكرهه فلينفث عن شماله ثلاثا, واليتعوذ من الشيطان فإنها لا تضره" متفق عليه
Dari Abi Qataadah Radhiyallahu ‘anhu berkata : berkata Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam : ar Ru’yaa ash Shaalihah dan didalam sebuah riwayat : ar Ru’ya al Hasanah itu dari Allah, dan al hulm itu dari Syaithan, maka barang siapa melihat sesuatu yang ia tidak menyenaginya maka hendaknya ia meniup kearah kiri sebanyak tiga kali, dan ta’awwudz dari Syaithan maka sesungguhnya dia tidak akan memudharatkannya. Muttafaqn ‘alaihi
وعن جابر رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال :"إذا رأى أحدكم الرؤيا يكرهها فليبصق عن يساره ثلاثا, وليستعذ بالله من الشيطان ثلاثا, وليتحول عن جنبه الذى كان عليه"رواه مسلم
Dan dari Jaabir Radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallm bersabda : “apabila salah seorang diantara kalian melihat mimpi yang tidak ia senangi maka hendaknya ia meludah kearah kirinya sebanyak tiga kali, dan hendaknya ia berlindung kepada Allah dari Syaithan sebanyak tiga kali, dan hendaknya ia merubah posisi berbaringnya dari keadaan sebelumnya”. HR.Muslim
Hadits ini berkaitan dengan Ru’yaa, telah berlalu sedikit pembahasan tentang masalah ini, dan telah kita sebutkan diatas bahwasanya ar Ru’yaa terbagi menjadi tiga :
1.      Ru’yaa hasanah shalihah, maka ini dari Allah Azza waJalla, telah kita sebutkan bahwasanya ru’yaa yang jenis seperti ini menyenangkan, dan dia termasuk kabar gembira yang disegerakan kepada seorang Mu’min.
2.      Al Hulm, dan ini dari Syaithan, kebanyakkannya mimpi yang seperti ini mimpi yang tidak disenangi oleh seorang Mu’min. ya’ni Syaithan memperlihatkan kepadanya sesuatu yang ia tidak senangi hingga membuat dia takut, sedih, patah semangat bahkan bisa membuat dia sakit, dikarnakan Syaithan itu musuh bagi manusia, maka dia senang untuk menjelekan manusia dan membuat dia sedih, Allah berfirman : Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.QS.al Mujaadilah : 10
Maka al Hulm adalah seseorang melihat dalam mimpinya sesuatu yang tidak ia senangi atau yang membuatnya goncang, akan tetapi termasuk bagian dari nikmat Allah Azza wa Jalla Dia jadikan setiap penyakit pasti ada obatnya.
Dan obat al Hulm berikut ini adalah :
·         Meludah kearah kirinya sebanyak tiga kali, kemudian berlindung kepada Allah dari kejelekan Syaithan sebanyak tiga kali, dan dari kejelekan apa yang dia lihat, seraya dia mengatakan :
أعوذ بالله من شر الشيطان ومن شر ما رأيت.
Dibaca sebanyak tiga kali, kemudian mengubah posisi tidurnya kearah lain, misal, sebelumnya dia tidur dengan posisi miring kearah kanan, maka dia ubah badannya keposisi arah kiri, sebaliknya dilakukan sama seperti itu.
·         Apabila obat yang pertama ini tidak ada reaksinya, dalam artian masih saja mimpi buruk, maka tempuh cara selanjutnya, yaitu : hendaknya dia bangun lalu berwudhu dan Sholat.
Dan jangan ia ceritakan kepada seorangpun, jangan ia katakana : aku telah melihat seperti ini-seperti ini, jangan pula ia pergi untuk mencari orang yang bisa menafsirkannya, karena sesungguhnya mimpinya tersebut tidak membahayakannya selama-selamanya.
3.      Al Hulm yang terjadi karena bisikan jiwa, ya’ni seseorang yang hatinya selalu bergantung dengan sesuatu, sehingga menjadi pikirannya, atau tersibukkan olehnya lalu terbawa dalam tidur, maka ini tidak ada hukumnya, dan tidak pula ada pengaruhnya.
Dan sepantasnya bagi seseorang apabila dia melihat dalam mimpinya sesuatu yang menyenangkannya, yaitu mimpi yang baik, maka hendaknya dia menta’wilkannya kepada yang baik dari apa yang telah terjadi pada dirinya, karena mimpi yang baik apabila engkau mengta’birkannya maka dengan izin Allah akan terjadi.

Abu Zuhair M. Rifqy
Ma’had al Manshurah Banjarbaru kalsel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar