Minggu, 05 April 2015

Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan





Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan
﴿ والله يحب المحسنين
Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan. Ali imran : 133-134
Yang di maksud al Muhsinun di dalam ayat ini : yaitu orang-orang yg muhsin dalam ibadah kpd Allah dan muhsin kpd Hamba-hamba Allah Azza wa Jalla
Telah di jelaskan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam martabat Orang-orang yg ihsan dalam beribadah kpd Allah ketika Jibril ‘Alaihis salam bertanya kepd Beliau tentang ihsan, maka beliau mengatakan : “yaitu engkau beribadah kpd Allah seakan-akan engkau melihatnya, maka jika engkau tidak bisa sesungguhnya Allah maha melihatmu”.
Yakni : engkau beribadah kpd Allah Azza wa Jalla dengan hati yg hadhir yg  seakan-akan engkau melihat Rabbmu ingin sampai kpd-Nya, maka jika engkau tdk bisa melakukanya sesungguhnya Allah Azza wa Jalla maha melihatmu, maka martabat ihsan dalam ibadah kpd Allah adalah :
·         Engkau beribadah kpd Allah Azza wa Jalla dalam keadaan thalaban, cinta dan rindu.
·         Yang ke-dua : engkau beribadah kpd Allah Azza wa Jalla dalam keadaan harban, khaufan dan khasyyatan.
Adapun ihsan kpd Hamba-hamba Allah adalah : engkau bermuamalah kepda mereka dengan apa-apa yang paling terbaik, baik dalam ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan, pengorbanan serta tidak menyakiti mereka dan selain dari pada itu, hingga dalam ucapanmu hendaknya engkau bermuamalah kpd mereka dengan yg lebih baik, Allah berfirman :
 ﴿وأذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردوها  Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).QS.an Nisa ; 86
Kebanyakan para ‘Ulama mengatakan : apabila ada seorang muslim menyapamu : as salamu alaikum warahmatullah, maka jawablah : as salamu alaikum warahmatullah, ini minimalnya, jika engkau menambahkannya dengan : wa barakaatuh, maka ini lebih afdhal.
Demikian pula jika ada seorang yg salam kepdmu dengan suara yg jelas terang, maka balaslah dengan yg serupa dengannya, ini minimalnya, kebanyakan dari manusia atau sebagiannya saat engkau salam kpd mereka dengan suara yg jelas dan terang, maka mereka menjawab dengn suara yg tdk dengn semisalnya, bahkan hampir-hampir engkau tidak mendengarnya dalam menjawab salam kita, ini keliru, karena ini menyelisihi apa yg diberikan kepada anda, orang menyapa anda dengan hal yang baik lalu anda membalasnya dengan sesuatu yg tdk sesuai dengannya !?
Demikian pula ihsan dengan perbuatan seperti engkau membantu mereka dalam urusan-urusan mereka. Setiap kali engkau membantu mereka sungguh engkau telah berbuat ihsan kpd mereka, baik mambantu mereka dengan harta benda, shodaqah, hadiah, hibah atau yg semisal dengan itu, maka ini termasuk ihsan.
Dan juga termasuk ihsan adalah : apabila engkau melihat saudaramu berada atau terjatuh pada satu dosa maka hendaknya engkau menjelaskan untuknya dan melarangnya, maka sungguh ini merupakan ihsan yg paling afdhal terhadapnya, Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda :  
انصر أخاك ظالما أو مظلوما, قالوا : يارسول الله, هذا المظلوم فكيف ننصر الظالم ؟ قال : أن تمنعه من الظلم.
Tolonglah saudaramu yang mendholimi dan yang di dholimi, mereka berkata : wahai Rasulullah orang yang di dholimi ini pantas untuk di tolong maka bagaimana kita menolong orang yang mendholimi ? beliau berkata : [engkau menolongnya dengan engkau ] mencegah dia dari berbuat dholim.
Maka sesungguhnya pencegahanmu kpdnya dari berbuat dholim merupakan bentuk pertolongan dan perbuatan ihsan terhadapnya. Baarakallahu fiikm
Maka suatu kekeliruan sebagian orang yg ketika ia melihat saudaranya terjatuh  dalam dosa dan kesalahan [ itupun dosa dan kesalahan menurut mereka ] bukannya ia menolong saudaranya tersebut agar terlepas dari dosa dan kesalahan itu, namun malah tambah di ingatkan kesalahan-kesalahannya yg lain…sehingga pantas yang terjadi adalah kerusakan di atas kerusakan, Apakah mereka tidak hafal hadits di atas ? mereka hafal…namun hawa nafsu pada diri-diri mereka yg tidak bisa mereka kalahkan.
والله تعالى أعلم بالصواب
كتبه : الفقير إلى عفو ربه محمد رفقي ابن جنيدي

Tidak ada komentar:

Posting Komentar