Senin, 04 Mei 2015

“[Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu], hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Rabb kembalikanlah aku (ke dunia), ۝ agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan”.QS.al Mu’minun : 99-100





Ketahuilah bahwa para penghuni-penghuni kubur seperti apapun telah ia capai dari ‘amalan-amalan sholeh dan ketaqwaan tetap dia tidak memiliki kekuasaan untuk bisa mendatangkan manfa’at dan menolak madharat untuk dirinya terlebih lagi kepada selain dirinya lebih-lebih tidak mampu lagi.
Oleh karena itu mereka di do’akan bukan di mintai do’a sebagaimana Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam menyampaikan salam kepada mereka tatkala Rasulullah Shallahu alaihi wasallam datang ke maqbarah beliau mengatakan :
السلام عليكم دار قوم مؤمنين وإنا إن شاء الله بكم لا حقون.........من حديث أبي هريرة رواه مسلم
Allah Azza wa Jalla berfirman :
﴿ ومن أضل ممن يدعو من دون الله من لا يستجيب له إلى يوم القيامة وهم عن دعائهم غافلون ۝ وإذا حشر الناس كانوا لهم أعداء وكانوا بعبادتهم كافرين
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?۝ Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka”.QS. al Ahqaf : 5-6
Dan juga Allah Azza wa Jalla berfirman :
﴿ والذين تدعون من دونه ما يملكون من قطمير ۝ إن تدعوهم لا يسمعوا دعاءكم ولو سمعوا ما استجابوا لكم ويوم القيامة يكفرون بشرككم ولا ينبئك مثل خبير
“Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari۝ Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui”.QS.Fathir ; 13-14
Dan inilah yg di lakukan oleh sebagian orang-orang Jahil yg apabila mereka datang ke pekuburan maka bukannya do’a atau salam yang di ucapkan malah minta atau mengadu segala kebutuhannya mohon untuk di berikan atau memohon kepada penghuni kubur tersebut untuk menyampaikan segala hajahnya kepada Allah Azza wa Jalla, atau Thawaf pada kuburan tersebut.
Maka apabila meyakini bahwa para penghuni-penghuni kubur tersebut memiliki kemampuan untuk bisa mendatangkan kemanfa’atan dan menolak kemudharatan, maka dia Musyrik Wal’iyadzubillah keluar dari Islam, karena para mayyit-mayyit ini tidak bisa memberikan manfa’at dan menolak mudhorat, tidak mampu mengabulkan permintaan penyembahnya dan tidak mampu pula untuk memberikan Syafa’at untuk penyembahnya kecuali dengan idzin Allah.
Maka yg mesti di lakukan ketika mendatangi kuburan adalah melakukan seperti apa yg telah di contohkan oleh Nabiyyuna Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, di antaranya mengucapkan salam kpd mereka, kemudian mendo’akan mereka dengan do’a yang di sunnahkan, apabila tidak mengetahui sedikitpun darinya maka berdo’alah dengan do’a yang mudah baginya, seperti :
اللهم اغفر لهم, اللهم ارحمهم, اللهم لا تحرمنا أجرهم, ولا تفتنا بهدهم, واغفرلنا ولهم.
Kemudian setelah itu pergi. Demikianlah apa yang telah dilakukan oleh Nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wasallam ketika menziarahi kuburan.
Perhatian !
Tahan lisanmu wahai saudaraku…jangan gampang mengkafirkan, melaknat dan yg semisal ini.
Tidak di perbolehkan untuk memutlakan kesyirikan, kekufuran atau laknat terhadap seseorang yang telah  melakukan sesuatu dari perkara itu, di karnakan hukum dalam hal ini dan selainnya punya sebab-sebab dan penghalang-penghalang; tidak boleh untuk kita katakan kepada orang yang makan riba misalkan : engkau terlaknat !, kenapa tidak boleh ? karena terkadang di dapati  penghalang yang menghalangi dari halalnya laknat atas dirinya, penghalang-penghalang tersebut di antaranya : jahil, atau syubhat dan yang semisal ini.
Demikian pula syirik tidak di perbolehkan kita untuk memutlakkan kepada orang yang melakukan syirik tersebut sampai kita tau sudah terangkatnya sebab-sebab dan penghalang-penghalang serta hujjah-hujjah atasnya !
Berdo’a kepada penghuni kubur adalah syirik, akan tetapi tidak mungkin untuk kita mengatakan kepada seseorang tertentu yang terjatuh padanya : ini Musyrik ! hingga kita tau telah tegak hujjah atasnya, atau kita katakan : ini Musyrik dengan melihat keadaannya.
Muhammad Rifqy bin Junaidy
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar