Ketahuilah bahwa para
penghuni-penghuni kubur seperti apapun telah ia capai dari ‘amalan-amalan
sholeh dan ketaqwaan tetap dia tidak memiliki kekuasaan untuk bisa mendatangkan
manfa’at dan menolak madharat untuk dirinya terlebih lagi kepada selain dirinya
lebih-lebih tidak mampu lagi.
Oleh karena itu mereka di do’akan
bukan di mintai do’a sebagaimana Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam
menyampaikan salam kepada mereka tatkala Rasulullah Shallahu alaihi wasallam
datang ke maqbarah beliau mengatakan :
السلام
عليكم دار قوم مؤمنين وإنا
إن شاء الله بكم لا حقون.........من حديث أبي هريرة رواه مسلم
Allah Azza wa Jalla berfirman
:
﴿ ومن أضل ممن يدعو من
دون الله من لا يستجيب له إلى يوم القيامة وهم عن دعائهم غافلون
وإذا حشر الناس كانوا لهم أعداء وكانوا بعبادتهم كافرين ﴾
“Dan siapakah
yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah
yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai
dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila
manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi
musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka”.QS. al Ahqaf : 5-6
Dan juga Allah Azza wa Jalla
berfirman :
﴿
والذين تدعون من دونه ما يملكون من قطمير
إن تدعوهم لا يسمعوا دعاءكم ولو سمعوا ما استجابوا لكم ويوم القيامة يكفرون بشرككم
ولا ينبئك مثل خبير ﴾
“Dan
orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari Jika kamu
menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar,
mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan dihari kiamat mereka akan
mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu
sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui”.QS.Fathir ; 13-14
Dan inilah yg di lakukan oleh
sebagian orang-orang Jahil yg apabila mereka datang ke pekuburan maka bukannya
do’a atau salam yang di ucapkan malah minta atau mengadu segala kebutuhannya
mohon untuk di berikan atau memohon kepada penghuni kubur tersebut untuk
menyampaikan segala hajahnya kepada Allah Azza wa Jalla, atau Thawaf
pada kuburan tersebut.
Maka apabila meyakini bahwa para
penghuni-penghuni kubur tersebut memiliki kemampuan untuk bisa mendatangkan kemanfa’atan
dan menolak kemudharatan, maka dia Musyrik Wal’iyadzubillah keluar dari
Islam, karena para mayyit-mayyit ini tidak bisa memberikan manfa’at dan menolak
mudhorat, tidak mampu mengabulkan permintaan penyembahnya dan tidak mampu pula
untuk memberikan Syafa’at untuk penyembahnya kecuali dengan idzin Allah.
Maka yg mesti di lakukan ketika
mendatangi kuburan adalah melakukan seperti apa yg telah di contohkan oleh
Nabiyyuna Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, di antaranya mengucapkan
salam kpd mereka, kemudian mendo’akan mereka dengan do’a yang di sunnahkan,
apabila tidak mengetahui sedikitpun darinya maka berdo’alah dengan do’a yang
mudah baginya, seperti :
اللهم اغفر لهم, اللهم ارحمهم,
اللهم لا تحرمنا أجرهم, ولا تفتنا بهدهم, واغفرلنا ولهم.
Kemudian setelah itu pergi.
Demikianlah apa yang telah dilakukan oleh Nabi kita Muhammad Shalallahu
alaihi wasallam ketika menziarahi kuburan.
Perhatian
!
Tahan lisanmu wahai
saudaraku…jangan gampang mengkafirkan, melaknat dan yg semisal ini.
Tidak di
perbolehkan untuk memutlakan kesyirikan, kekufuran atau laknat terhadap
seseorang yang telah melakukan sesuatu
dari perkara itu, di karnakan hukum dalam hal ini dan selainnya punya
sebab-sebab dan penghalang-penghalang; tidak boleh untuk kita katakan kepada
orang yang makan riba misalkan : engkau terlaknat !, kenapa tidak boleh ?
karena terkadang di dapati penghalang
yang menghalangi dari halalnya laknat atas dirinya, penghalang-penghalang
tersebut di antaranya : jahil, atau syubhat dan yang semisal ini.
Demikian pula
syirik tidak di perbolehkan kita untuk memutlakkan kepada orang yang melakukan
syirik tersebut sampai kita tau sudah terangkatnya sebab-sebab dan
penghalang-penghalang serta hujjah-hujjah atasnya !
Berdo’a kepada
penghuni kubur adalah syirik, akan tetapi tidak mungkin untuk kita mengatakan
kepada seseorang tertentu yang terjatuh padanya : ini Musyrik ! hingga kita tau
telah tegak hujjah atasnya, atau kita katakan : ini Musyrik dengan melihat
keadaannya.
Muhammad Rifqy bin Junaidy
وصلى الله على نبينا محمد وعلى
آله وصحبه وسلم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar