Inilah perkara yang dapat mengurangi
perealisasian seseorang terhadap Syahadatnya bahwa Muhammad Rasulullah
1.
Perbuatan maksiat;
maka kemaksiatan mengurangi perealisasian seseorang terhadap Syahadat anna
Muhammad Rasulullah; di karenakan seseorang telah keluar dengan kemaksiatannya
dari Ittiba’ kepada Nabi Shalallahu alaihi wasallam.
2.
Berbuat bid’ah dalam agama yang tidak ada sedikitpun tuntunan
darinya; kenapa demikian ? karena engkau telah
Taqarrub kepada Allah dengan apa-apa yg tidak di syare’atkan oleh Allah dan
Rasul-Nya Shalallahu alaihi wasallam, maka perbuatan bid’ah di dalam
agama hakekatnya adalah termasuk dari Istihza [ mengolok-ngolok ] kepada Allah;
dikarenakan engkau telah Bertaqarrub kepada Allah dengan sesuatu yang tidak di
Syare’atkan-Nya.
Apabila ada yang mengatakan : akau
niatkan Taqarrub kepada Allah dengan amalan yang aku ada-adakan ini.
Maka kita katakan kepadanya : anda
telah salah jalan; maka di beri udzur atas niatmu, namun tidak di beri udzur
atas penyelisihan jalan ketika engkau telah mengetahui al haq.
Para ahli bid’ah terkadang di
katakan : mereka itu mendapatkan pahala atau di beri pahala atas baiknya
niat-niat mereka apabila mereka tidak mengetahui al haq, akan tetapi kita
salahkan mereka terhadap apa-apa yg
mereka telah tuju padanya, adapun Imam-imam mereka yang mereka telah mengetahui
al haq, akan tetapi mereka menolaknya agar supaya mereka tetap pada kedudukan
mereka;[ di tengah-tengah jama’ahnya]; maka pada mereka ini terdapat kemiripan
dengan Abu Jahl, ‘Utbah bin Robi’ah, dan al Walid bin al Mughirah, dan selain
mereka yang telah menjumpai Risalah Nabi Shalallahu alaihi wa sallam
dengan menolaknya agar supaya mereka tetap pada kedudukan kepemimpinan mereka.
Adapun bi nisbah kepada para
pengikut Imam-imam ini; maka keadaan mereka terbagi menjadi dua :
·
Orang-orang yang jahil terhadap al Haq, mereka tidak mengetahui sedikitpun dari al haq tersebut, dan tidak
di dapati dari mereka ini kekurangan dalam mencarinya, di mana mereka telah
menyangka apa yang telah mereka berada di atasnya adalah kebenaran; maka mereka
yg seperti ini ma’dzur[ di beri udzur ].
·
Orang-orang yg telah mengetahui al Haq, akan tetapi mereka menolaknya karena ta’ashub terhadap Imam-imam mereka;
maka mereka ini tidak di beri udzur, mereka seperti yang Allah firmankan pada
mereka :
﴿ إنا وجدنا ءابآءنا
على أمة وإنا على ءاثارهم مهتدون﴾
“Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya
kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami
orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka."QS. az
Zukhruf : 22
وصلى الله على
نبينا محمد وعلى آله وسلم
Muhammad Rifqy
bin Junaidy al Katingany
Tidak ada komentar:
Posting Komentar