Senin, 04 Mei 2015

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih”.QS. asy Syuura : 21





Inilah perkara yang dapat mengurangi perealisasian seseorang terhadap Syahadatnya bahwa Muhammad Rasulullah
1.      Perbuatan maksiat; maka kemaksiatan mengurangi perealisasian seseorang terhadap Syahadat anna Muhammad Rasulullah; di karenakan seseorang telah keluar dengan kemaksiatannya dari Ittiba’ kepada Nabi Shalallahu alaihi wasallam.
2.      Berbuat bid’ah dalam agama yang tidak ada sedikitpun tuntunan darinya; kenapa demikian ? karena engkau telah Taqarrub kepada Allah dengan apa-apa yg tidak di syare’atkan oleh Allah dan Rasul-Nya Shalallahu alaihi wasallam, maka perbuatan bid’ah di dalam agama hakekatnya adalah termasuk dari Istihza [ mengolok-ngolok ] kepada Allah; dikarenakan engkau telah Bertaqarrub kepada Allah dengan sesuatu yang tidak di Syare’atkan-Nya.
Apabila ada yang mengatakan : akau niatkan Taqarrub kepada Allah dengan amalan yang aku ada-adakan ini.
Maka kita katakan kepadanya : anda telah salah jalan; maka di beri udzur atas niatmu, namun tidak di beri udzur atas penyelisihan jalan ketika engkau telah mengetahui al haq.
Para ahli bid’ah terkadang di katakan : mereka itu mendapatkan pahala atau di beri pahala atas baiknya niat-niat mereka apabila mereka tidak mengetahui al haq, akan tetapi kita salahkan mereka  terhadap apa-apa yg mereka telah tuju padanya, adapun Imam-imam mereka yang mereka telah mengetahui al haq, akan tetapi mereka menolaknya agar supaya mereka tetap pada kedudukan mereka;[ di tengah-tengah jama’ahnya]; maka pada mereka ini terdapat kemiripan dengan Abu Jahl, ‘Utbah bin Robi’ah, dan al Walid bin al Mughirah, dan selain mereka yang telah menjumpai Risalah Nabi Shalallahu alaihi wa sallam dengan menolaknya agar supaya mereka tetap pada kedudukan kepemimpinan mereka.
Adapun bi nisbah kepada para pengikut Imam-imam ini; maka keadaan mereka terbagi menjadi dua :
·         Orang-orang yang jahil terhadap al Haq, mereka tidak mengetahui sedikitpun dari al haq tersebut, dan tidak di dapati dari mereka ini kekurangan dalam mencarinya, di mana mereka telah menyangka apa yang telah mereka berada di atasnya adalah kebenaran; maka mereka yg seperti ini ma’dzur[ di beri udzur ].
·         Orang-orang yg telah mengetahui al Haq, akan tetapi mereka menolaknya karena ta’ashub terhadap Imam-imam mereka; maka mereka ini tidak di beri udzur, mereka seperti yang Allah firmankan pada mereka :
﴿ إنا وجدنا ءابآءنا على أمة وإنا على ءاثارهم مهتدون
“Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka."QS. az Zukhruf : 22

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وسلم
Muhammad Rifqy bin Junaidy al Katingany

Tidak ada komentar:

Posting Komentar