Seseorang hendaknya senantiasa
memohon kpd Allah Azza wa Jalla kekokohan dlm agama dan keta’atan, agar
supaya Allah tidak menyesatkankan dlm keadaan dia tdk merasa bersama ash habul
hawa dan kesesatan.
Jangan sampai dia mengatakan pd dirinya : aku mengerti tentang
tauhid, aqidah, manhaj, tidak ada yg bahaya bagiku, maka ini ghurur wahai
saudaraku ! bahkan hendaknya engkau takut akan su’ul khatimah yg akan
menimpamu.
Hendaknya engkau takut akan ditipu
dengan ahli kesesatan, betapa banyak orang-orng yg adil telah menyimpang,
terkhusus di jaman fitnah ini, seseorang berada di pagi hari dalm keadaan
muslim namun di sore harinya dia kafir, demikian sebaliknya seseorang yg berada
di sore hari dlm keadaan muslim namun di pagi harinya ia kafir, dia menjual
agamanya dengan sesuatu yg sedikit dari dunia ini.
Fitnah ketika datang hendaknya
seseorang memohon kepd Allah kekokohan, jangn sampai ia mengatakan apa lagi
terjun kedalam fitnah tersebut dalam keadaan masih butuh kpd bimbingan maka yg
akan terjadi adalah kerusakan bukan perbaikan…jangan sampai ia mengatakn tidak
ada yg bahaya bagiku ! akulah ahlinya, aku sholat, puasa dan lain sbgnya..
Maka kita katakan : na’am, antum yg
paling mengerti dan sholat, puasa dsbgnya walhamdulillah, akan tetapi
hendaknya engkau takut kesesatan menimpamu, apakah engkau yg lebih afdhal
taukah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam ? Nabi Ibrahim ‘alaihis salam
takut akan dirinya dari beribadah kepd berhala-berhala, padahal beliaulah yg
menghancurkannya namun bersamaan dengn itu beliau takut dari beribadah kepd
berhala-berhala, Allah Azza wa Jalla berfirman tentang dirinya : واجتبنى وبني أن نعبد الأصنام dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah
berhala-berhala.QS.Ibrahim : 35
Beliau tidak
mengatakan seperti apa yg anda katakan ! bahkan beliau takut akan dirinya serta
anak keturunannya akan beribadah kpd berhala-berhala !
Maka, hendaknya
seseorang khawatir akan dirinya, betapa banyak orang yg diberi hidayah kemudian
sesat, dan betapa banyak orang yg istiqomah lalu kemudian menyimpang dan betapa
banyak orang yg mu’min lalu kemudian ia kafir dan murtad.
Dan betapa
banyak orang yg sesat lalu kemudian Allah berikan hidayah, dan bepata banyak
orang dahulunya kafir keudian masuk Islam, maka seluruh perkara ditangan Allah Azza
wa Jalla.
Muhammad Rifqy al Katingany
Tidak ada komentar:
Posting Komentar