Selasa, 14 April 2015

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.QS. an-Nahl : 53



Ya Allah bantulah hamba-Mu ini untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu serta memperbagus ibadah ini kepada-Mu
Syukur, di antara devinisi yang di sebutkan oleh para ‘Ulama’ adalah : Pujian kepada Allah Azza wa Jalla atas kenikmatan-kenikmatan-Nya. Atau melaksanakan ketaatan kepada sang pemberi nikmat, yakni Allah Azza wa Jalla.
Apabila Allah Azza wa Jalla memberikan nikmat kepada engkau maka hendaknya engkau tampakan nikmat tersebut dalam pakaianmu, rumahmu, kendaraanmu, dalam shadaqohmu, nafkah kepada keluargamu, agar supaya terlihat nikamat harta ini yg Allah berikan kepadamu.
Dalam ilmu, apabila Allah Azza wa Jalla memberikan berupa kenikmatan ilmu kepadamu maka hendaknya engkau tampakan atsar ilmu ini padamu, dari menyebarkannya di tengah-tengah manusia, mengajarkan manusia, berdakwah kepada Allah, dan selain dari itu.
Syukur seorang hamba kepada Allah Azza wa Jalla berkisar pada tiga perkara, yaitu :
·         Mengakui di dalam hati nikmat tersebut datangnya dari Allah.
·         Membicarakan tau menampakan nikmat tersebut, dalam rangka memuji kpd Allah serta mengakuinya serta tidak menentangnya, bukan dalam rangka bangga, sombong, mengangkat diri di atas hamba-hamba Allah; membicarakan kelebihan kita dari sisi harta bukan karena merendahkan kafaqiran, bahkan kita lakukan dalam rangka memuji Allah, dan yg seperti ini boleh sebagaimana kisa orang yg buta dari kalangan bani Isra’il tatkala Malaikat mengingatkannya dengan nikmat Allah, maka orang buta ini mengatakan :
نعم, كنت أعمى فرد الله علي بصري, وكنت فقيرا فأعطاني الله المال.
iya,dahulu aku memang buta lalu Allah mengembalikan ke-dua pandanganku, dan dahulu aku seorang yg faqir lalu Allah-pun memberikan harta kpdku.
Maka ini dari BAB AT TAHADDUTS BINI’MATILLAH, dan dalil-dalil yg seperti ini banyak.
·         Menggunakan nikmat-nikmat tersebut di atas ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla.
Maka syukur berkaitan dengan hati, lisan dan anggota badan.
Hati untuk ma’rifah dan mahabbah, lisan untuk pujian dan sanjungan, anggota badan untuk melaksanakan nikmat tersebut dalam ketaatan kepada Allah dan menjauhi larangan Allah Azza wa Jalla.
Maka siapa yg bermaksiat kepada Allah Azza wa Jalla sungguh dia tidak melaksanakan syukur atas nikmat Allah, kufur terhadap nikmat Allah, Allah Azza wa Jalla berfirman :
﴿ ألم تر إلى الذين بدلوا نعمت الله كفرا وأحلوا قومهم دار البوار ۝ جهنم يصلونها وبئس القرار
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?,۝ yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.QS.Ibrohim : 28-29
Maka pelaku maksiat tidak melaksanakan syukur nikmat Allah Azza wa Jalla, berkurang syukurnya sesuai kadar kemaksiatan yg dia lakukan, walau dia mengatakan dengan lisannya : aku bersyukur kpd Allah, syukur kpd Allah namun ia bermaksiat kpd Allah, sungguh dia tidak jujur terhadap apa yg ia ucapkan, maka syukur ialah : melaksanakan ketaatan kpd sang pemberi nikmat, syukur memiliki dua faedah yg sangat besar, yaitu :
1.      Al I’tiraf kpd Allah dalam hak-Nya, keutamaan dan ihsan-Nya.
2.      Bahwa sebab bertambahnya nikmat adalah dengan bersyukur.
Maka setiap kali engkau bersykur Allah akan tambahkan nikmat tersebut kpd engkau, Allah Azza wa Jalla berfirman :
﴿ وإذ تأذن ربكم لئن شكرتم لأزيدنكم ولإن كفرتم إن عذابى لشديد
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabb kalian memaklumkan; "Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."QS.Ibrohim : 7 
Namun apabila ia kufur maka artinya dia telah menawarkan dirinya kepada adzab Allah, dan adzab Allah sangatlah pedih, sebagaimana Allah terangkan dalam ayat di atas.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
﴿ يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم واشكروا لله
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.QS. Al baqarah : 172
Maka bersyukurlah kpd Allah atas nikmat-nikamt yg telah Ia berikan kpd engkau, Dia akan mudahkan untuk engkau sampai kepd nikmat tersebut tanpa daya dan upaya darimu, Karena rizqi yg kita makan ini jikalau Allah kehendaki untuk kita tidak mampu meraihnya maka kita tidak akan mampu untuk mendatangkannya.
Semoga kita semua tergolong dari orang-orang yg senantiasa bersyukur atas nikmat-nikmat Allah Azza wa Jalla.
والحمد لله رب العالمين
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Muhammad Rifqy bin Junaidy al-katingany
                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar