Rabu, 14 Januari 2015

Faidah Bhs.Arab



 مِن الصَرْفِ الملَخَّصُ فِى بَعْثِ مَمْنُوْعِ

[ Ringkasan pembahasan Mamnu’ min as-Sharf ]
Harokat fathah sebagai ganti dari kasroh terdapat pada satu tempat, yaitu : Isim laa yan sharif
Isim laa yan sharif adalah : Isim yang terdapat padanya  dua ‘ILAL dari Sembilan ‘ilal, atau terdapat padanya satu ilal dari sembilan ilal, yang menduduki kedudukan ke-duanya.
‘lal  sembilan yang dimaksud tersebut adalah :
1.      Alif ta’niits mamdudah
2.      Alif ta’niits maqshurah
3.      Sighah muntahal jumu’
4.      Wazan fi’il
5.      Al-‘adl
6.      Tarkiibul mazjy
7.      Ziyaadah alif dan nun
8.      Al-‘ujmah
9.      Ta’niits secara Lafadz dan ma’na
Sembilan ‘ilal ini telah terkumpul pada ucapan seorang Naadhim, yaitu Muhammad bin An-nuhaas, lihat Kawakib 1/ 89. yaitu :
اجْمع وزِن عادِلاً أَنِّثْ بِمَعْرِفَةٍ    رَكِّبْ وَزِدْ عُجْمَةً فَالْوَصْفُ قَدْ كَمَلَا
Dari definisi Mamnu min as-Sharf diatas menjelaskan kepada kita bahwasanya dia terbagi menjadi dua, yang pertama yaitu :
·         Apa-apa yang menghalangi isim tersebut dari Mamnu’ min as-Sharf [ dari tanwin ] karena adanya satu illah yang terdapat pada isim tersebut, dan dia mencakup tiga perkara , yaitu :
1.      Karena Shighah muntahal jumu’ : ya’ni setiap jama’ taksir, setelah alif jama’ terdapat dua huruf, atau tiga huruf, atau pertengahan pada isim tersebut berharokat sukun. contoh masing-masing,..?
2.      Karena alif ta’niits mamdudah : ya’ni pada akhir isim tersebut terdapat Hamzah, contoh : صحراء – حمراء – ورقاء – أطباء – أصدقاء
3.       Karena alif ta’niits maqshuurah : ya’ni pada akhir isim tersebut terdpat alif, contoh : لَيْلَى – سَلْمَى - حُسْنَى
·         Apa yang menghalangi isim tersebut dari mamnu’ min as-sharf [ dari tanwin ] karena adanya dua ‘illah yang terdapat pada isim tersebut , dan dua ‘illah ini mesti salah satu diantara dua, yaitu,  Al-‘alamiyyah [ isim ‘alam ] atau  wasfiyyah [ sifat ] , kemudian digabungkan kepada ‘illah ini ‘illah-‘illah yang lain. Baarakallahu fiikum.
Yang pertama : isim-isim ‘alam yang terhalangi dari tanwin :
1.      Isim ‘alam muannats secara lafadh, atau isim ‘alam maunnats ma’nawi, atau  lafadh ma’nawi.
Contoh yang lafadhnya muannats, tapi ma’nanya bukan muannats  :   شعبة – معاوية – طلحة
Contoh muannats ma’nawi, tapi lafadhnya tidak :   ابتسام – زينب – خُلُوْد – رَبَاب - سعاد
Contoh isim ‘alam muannats ma’na dan lafadhnya : - خديجة – عائشة  فاطمة
2.      Isim ‘alam a’jamiyyah, contoh :  إسماعيل – إسحاق – إبراهيم
Faidah :
Ketahuilah-baarakallahu fiikum- bahwasanya seluruh nama-nama para Nabi, yang dikisahkan oleh Allah Subhanahu wata’alaa dan Rasul-Nya kepada kita mamnu’ min as-Sharf, kecuali 6 [ enam ] nama dari para Nabi tersebut, mereka itu adalah :
1.      Nuh ‘Alaihis salam
2.      Luuth ‘Alaihis salam
3.      Huud ‘Alaihis salam
4.      Shaalih ‘Alaihis salam
5.      Muhammad ‘Alaihish Shalatu wa salam
6.      Syu’aib ‘Alaihi salam
Tiga nama yang pertama, yaitu : Nuh, Luuth, dan Huud semuanya bisa ditanwin walaupun ‘Ajam, kenapa bisa ditanwin ? karena terdiri dari tiga huruf
Sedangkan tiga nama yang terakhir, yaitu Shaalih, Muhammad, dan Syu’aib  ditanwin, kenapa ditanwin ? karena asal mereka adalah orang Arab. Baarakallahu fiikum.
Demikian pula- Rahimakumullah- bahwasanya nama-nama para Malaikat semuanya yang dikhabarkan oleh Allah Subhanahu wata’alaa dan Rasul-Nya kepada kita  mamnu’ min as-Sharf. Kenapa nama-nama mereka mamnu’ min as-Sharf  ? karena ‘Alam dan ‘Ujmah. Kecuali malaikat Maalik, [ nama Malaikat penjaga Neraka ]
3.      ‘Alam murakkabah dengan tarkiiban mazjiyyan :
Para pakar Ahli Nahwu mereka membagi at-Tarkiib dengan beberapa macam, ada :
·         Tarkiiban idhaafiyyan : ya’ni antara mudhaf dan mudhafun ilaih, seperti contoh :   كتابُ محمدٍ
·         Tarkiiban isnaadiyyan : ya’ni kalimat yang tersusun dari Mubtada dan khabar atau fi’il dan fa’il.
·         Tarkiiban mazjiyyan : ya’ni seperti contoh, engkau mendatangkan dua kalimat lalu engkau jadikan dua kalimat tersebut seperti satu kalimat. Contoh : خضرموت kalimat ini terdiri dari dua kalimat, kalimat yang pertama adalah : خضر dan kalimat yang ke-dua adalah : موت
4.      ‘Alam yang diakhiri dengan Alif dan Nun tambahan, contoh : شعبان – رمضان – عثمان
5.      ‘Alam yang berwazan Fi’il, contoh : أحمد – يزيد – يشكر
6.      ‘Alam ma’duulah, contoh  عُمَر :
Yang ke-dua: sifat-sifat yang Mamnu’ min as-Sharf :
1.      Sifat yang diakhiri dengan Alif dan Nun tambahan, contoh :جوعان – عطشان – غضبان
2.      Sifat yang berwazan fi’il, contoh : أفضل – أحسن – أسوأ
3.      Sifat yang ma’duulah,  ini hanya terbatas pada dua perkara, yaitu :
·         ‘Adad-‘adad yang berwazan Maf’al dan fu’aal [ bilangan-bilangan yang berwazan Maf’al dan Fu’aal فُعَال – مَفْعَل  ] contoh : أُحاد – ومَوْحَد, ثُنَاء – ومَثْنَى, ثُلاث – ومَوْلَث, رُبَاع – ومَرْبَع...إلى عُشَار ومَعْشر
·         Kalimat :أُخَر
Mamnu’ min as-Sharf dikembalikan kepada asal ‘irabnya apabila masuk padanya aliflam atau di idhafahkan, maka pada keadaan yang seperti ini dijarkan dengan kasroh berdasarkan harokat asalnya. Adapun tanwin tetap terhalangi karena adanya aliflam atau di idhafahkan, contoh :
سِرْنا فى صَحْراءَ واسِعَةٍ
سِرْنا فى الصَّراءِ الغَرِيبَةِ
والله أعلم
كتبه : محمد رفقي بن جنيدي حفظه الله تعالى بمعهد المنصورة بنجار بارو
Ditulis : Muhammad Rifqy bin Junaidy  di ma’had Al Manshurah BanjarBaru Rabi’uts  Tsany 1435 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar